Standar SNI-ISO: Senjata Rahasia UMKM Untuk Naik Kelas

Standar SNI-ISO: Senjata Rahasia UMKM untuk Naik Kelas

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, tantangan yang dihadapi UMKM dalam bersaing di pasar nasional maupun global tidaklah mudah. Salah satu solusi strategis yang sering kali diabaikan adalah penerapan standar SNI-ISO. Padahal, sertifikasi ini bisa menjadi senjata rahasia untuk memperkuat daya saing dan membuka peluang pasar yang lebih luas.

Apa Itu SNI-ISO?

SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), sedangkan ISO (International Organization for Standardization) adalah standar internasional yang diakui di seluruh dunia. Ketika sebuah produk atau proses memadukan kedua standar ini (SNI-ISO), maka kualitasnya telah diakui baik di tingkat nasional maupun global.

Mengapa UMKM Harus Peduli?

Banyak pelaku UMKM beranggapan bahwa sertifikasi hanya untuk perusahaan besar. Padahal, ada beberapa alasan mengapa UMKM justru sangat diuntungkan dengan penerapan SNI-ISO:

  1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
    Produk bersertifikasi menunjukkan bahwa usaha tersebut memiliki sistem manajemen mutu dan keamanan yang jelas. Konsumen akan lebih yakin terhadap kualitas produk.
  2. Membuka Akses ke Pasar Lebih Luas
    Baik di dalam negeri maupun untuk ekspor, banyak distributor dan mitra bisnis hanya bekerja sama dengan produk bersertifikasi. SNI-ISO bisa menjadi tiket masuk ke rantai pasok yang lebih besar.
  3. Efisiensi dan Produktivitas
    Standar ISO mendorong pelaku usaha untuk mengelola operasional secara efisien, mengurangi kesalahan produksi, serta meningkatkan konsistensi dan kepuasan pelanggan.
  4. Dukungan dari Pemerintah dan Lembaga Pembiayaan
    Banyak program bantuan, pelatihan, hingga pembiayaan dari pemerintah dan lembaga keuangan yang mensyaratkan atau memprioritaskan UMKM yang sudah bersertifikat.

Tantangan dan Solusi

Memang, proses sertifikasi memerlukan waktu, tenaga, dan biaya. Namun, saat ini banyak inisiatif dari pemerintah, seperti program fasilitasi sertifikasi SNI bagi UMKM. Selain itu, lembaga pendamping UMKM juga banyak yang menyediakan bimbingan teknis untuk membantu pelaku usaha mempersiapkan proses sertifikasi dengan lebih mudah dan terarah.

Langkah Awal yang Bisa Dilakukan UMKM

  1. Kenali Standar yang Sesuai
    Tidak semua UMKM membutuhkan standar yang sama. Misalnya, industri makanan bisa menerapkan ISO 22000 (sistem manajemen keamanan pangan).
  2. Pelajari Proses Sertifikasi
    Cari tahu apa saja dokumen dan proses yang diperlukan. Konsultasikan dengan BSN atau lembaga sertifikasi terpercaya.
  3. Ikuti Pelatihan dan Bimbingan Teknis
    Manfaatkan pelatihan dari pemerintah, asosiasi, atau lembaga pendamping yang tersedia secara gratis atau bersubsidi.
  4. Lakukan Audit Internal
    Evaluasi internal sangat penting sebelum menjalani audit eksternal. Ini membantu memastikan kesiapan dari segi dokumen, sistem, hingga implementasi di lapangan.

Penutup

Penerapan standar SNI-ISO bukan sekadar formalitas atau beban tambahan. Bagi UMKM yang ingin naik kelas, sertifikasi ini adalah fondasi penting menuju bisnis yang lebih profesional, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dengan dukungan dan kemauan untuk terus belajar, UMKM Indonesia bisa melangkah lebih percaya diri ke kancah nasional dan global.

DNA MITRA

Tags:

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Latest Comments