ISO dan Kepatuhan terhadap Regulasi Nasional: Wajibkah bagi Semua Usaha?

Pendahuluan

Perbedaan SNI dan ISO, Standar mutu memegang peranan penting dalam memastikan kualitas, keamanan, dan konsistensi produk maupun layanan. Di Indonesia, pelaku usaha mengenal dua standar utama, yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI) dan International Organization for Standardization (ISO). Keduanya memiliki tujuan yang serupa, tetapi perbedaan mendasar terletak pada ruang lingkup, cakupan, dan penerapannya. Artikel ini membahas perbedaan SNI dan ISO serta relevansinya bagi pelaku usaha di Indonesia.


Pengertian SNI

SNI merupakan standar yang berlaku secara nasional di Indonesia. Badan Standardisasi Nasional (BSN) menetapkan SNI berdasarkan hasil konsensus antara para pemangku kepentingan seperti pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan konsumen.
Pelaku usaha harus menerapkan SNI pada produk atau jasa yang termasuk kategori SNI wajib, seperti helm pengendara, air minum dalam kemasan (AMDK), kabel listrik, dan baja tulangan beton.


Pengertian ISO

ISO adalah standar internasional yang disusun oleh International Organization for Standardization yang berpusat di Jenewa, Swiss. ISO menetapkan standar dalam berbagai sektor, mulai dari manajemen mutu, lingkungan, keamanan informasi, hingga energi.
Perusahaan yang ingin memperluas pasar ke tingkat global sering mengadopsi standar ISO, seperti ISO 9001 untuk manajemen mutu, ISO 14001 untuk manajemen lingkungan, dan ISO 27001 untuk keamanan informasi.


Perbedaan SNI dan ISO

Berikut tabel perbedaan mendasar antara SNI dan ISO:

AspekSNI (Standar Nasional Indonesia)ISO (International Organization for Standardization)
Ruang LingkupBerlaku di IndonesiaBerlaku secara internasional
Lembaga PenetapBadan Standardisasi Nasional (BSN)International Organization for Standardization
SifatWajib untuk produk/jasa tertentu, sukarela untuk lainnyaSukarela, namun menjadi keunggulan kompetitif
Tujuan UtamaMenjamin mutu produk di pasar domestikMenstandarkan proses dan mutu secara global
Contoh StandarSNI AMDK, SNI Baja Tulangan BetonISO 9001, ISO 14001, ISO 45001

Relevansi SNI dan ISO di Indonesia

Pelaku usaha di Indonesia harus memahami bahwa SNI dan ISO tidak saling menggantikan, tetapi saling melengkapi. Berikut alasan keduanya relevan:

  1. Perlindungan Konsumen
    SNI menjamin keamanan produk di pasar domestik sehingga konsumen memperoleh barang berkualitas.
  2. Peningkatan Daya Saing
    ISO membantu perusahaan bersaing di pasar internasional melalui pengakuan global atas mutu dan proses produksi.
  3. Kepatuhan Regulasi
    Pemerintah mewajibkan SNI untuk produk tertentu, sedangkan ISO sering menjadi syarat dalam tender proyek atau ekspor.
  4. Efisiensi Operasional
    Standar ISO mendorong perbaikan berkelanjutan dan efisiensi proses, sedangkan SNI memastikan kesesuaian dengan kebutuhan nasional.

Kesimpulan

SNI dan ISO sama-sama berfungsi untuk menjamin kualitas dan keamanan, namun keduanya berbeda dari segi ruang lingkup, lembaga penetap, dan tujuan penerapan. Pelaku usaha yang ingin berkembang di pasar lokal dan global sebaiknya menerapkan keduanya secara strategis. Dengan menggabungkan SNI dan ISO, perusahaan dapat memperoleh kepercayaan konsumen sekaligus meningkatkan daya saing di tingkat internasional.

Jika anda tertarik dengan website kami, Anda dapat klik disini untuk mengunjungi lebih lanjut

Tags:

No responses yet

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Latest Comments